bagian pohon lontar yang dapat digunakan untuk membuat tikar adalah
Tradisinyurat tal masih hidup dan lestari hingga kini di Bali. Istilah lontar digunakan untuk menyebut tradisi sastra Bali atau tradisi budaya tulis-menulis masyarakat tradisional yang dikenal dengan budaya lontar. Sejumlah manuscript menyebut rontal (material-palm) dan pohon ntal, mempunyai sifat yang keras, tinggi, dan sakral-religius.Berdasarkan sifat-sifat itulah, maka tidak mengherankan
2 Pelepah lontar. Pelepah pohon lontar yang besar dan kuat dimanfaatkan sebagai pagar halaman dan tembok rumah. Hampir semua masyarakat Rote memiliki halaman rumah yang terbuat dari pelepah pohon lontar. 3. Daun lontar. Pohon lontar memiliki daun yang lebar, daun ini digunakan masyarakat Rote sebagai wadah penampung air yang disebut haik (semacam ember).
BeberapaKerajinan dari Sabut Kelapa Mahal. Selain lima kerajinan dari sabut buah kelapa yang estetik, fungsional, dan murah di atas, ternyata ada kerajinan yang bisa digolongkan sebagai produk mahal loh. Beberapa produk kerajinan tersebut juga tergolong produk besar, seperti jok mobil, sofa, hingga kasur.
Lontarmerupakan produk unggulan daerah yang dapat diangkat menjadi produk unggulan nasional. Lontar (Borassus flabellifer L ) adalah salah satu tumbuhan jenis palma yang mempunyai manfaat bagi manusia, karena hampir semua bagian tumbuhan lontar dapat dimanfaatkan mulai dari akar sampai buah sebagai bahan
Apalagibagi masyarakat yang mendiami kawasan pesisir pantai, seluruh bagian pohon ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Bagian-bagian yang bermanfaat dari untuk kehidupan manusia meliputi buah kelapa untuk bahan makanan atau minuman, alat rumah tangga, bahan bangunan, dan lainnya. Contohnya adalah bagian tempurung yang bisa
Site Rencontre 100 Pour 100 Gratuit.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Siang hari udara panas, pedagang itu, membawa sepeda motor di pinggir jalan teduh, dia menanti orang lewat yang hendak membeli minuman segar dagangannya. Dia sudah biasa mangkal di tempat itu. Dagangannya berupa tuak manis dari pohon siwalan, yang dicampur loloh jamu dan sedikit es batu, sehingga agak dingin, terasa segar untuk menghilangkan dahaga, di bulan Mei di kota Singaraja Bali utara, yang memang wilayah bayang-bayang manis itu di jual dengan harga 3000 rupiah per gelas, atau kantong plastik 1/4 kg. Sungguh murah dibandingkan dengan minuman hasil pabrik dengan volume yang sama. Minuman yang murah meriah. Cuma orang kadang ragu-ragu akan kebersihannya, serta orisinalitas keasliannya, sebab bahan larutan yang ditawarkan dalam bentuk tuak manis, banyak pedagang yang mencampurkannya dengan air gula. Bila dicampur dengan air gula manis, kerap membuat batuk. Namun dagang yang saya lihat itu, nampaknya asli, dia berkata saya tidak suka mencampur dengan air gula, saya takut kehilangan pelanggan Tak ayal, pedagang itu, pelanggan memang banyak, dia berjualan sampai pukul dari pukul lumayan dapat untung, untuk menghidupi keluarga, Rp 150. Ribu sudah dapat, artinya kerjanya relatif lebih ringan dari pada buruh bangunan, tinggal dia memburu nira siwalan, sebab orang lain juga banyak yang melihat potensi ini, namun dia tetap berusaha yang memberikan yang terbaik, bersih , higienis, sehingga pelanggan tak lari, sehingga asap dapur tetap ngebul, katanya kepada saya. Merasakan tuak manis legen itu , bayangan tak pernah lupa akan asalnya yakni tanaman siwalan. Apa sesungguhnya nira tuak manis/legen dari siwalan dan bagaimana komposisi kimia serta manfaat yang bagi kesehatan tubuh SIWALANPohon siwalan itu menjulang tinggi, di Bali disebut Ental lontar dalam budaya Bali tanaman ini salah satu tanaman yang sangat dibutuhkan untuk menguatkan tradisi, daunnya banyak digunakan untuk hiasan penjor, ada tamas ALAS UNTUK BANTEN , ada tikar dan lain pohon lahan kering ini, sekan membuat manusia takjub , akarnya mampu memberikan dorongan agar air bisa naik ke atas dan merupakan bagian dari buahnya. Pohon yang memiliki nama ilmiah yang sangat indah dan manis ini, dikenal sebagai Palmyra palm Borassus flabellifer Linn.Ternyata pohon ini endemik di desa Bungkulan kecamatan sawan Kabupaten Buleleng, selain itu di daerah Kubu, kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem Bali, kedua lokasi itu memang agak tandus, dan siwalan sesungguhnya tanaman yang tumbuh subur di lahan kering di wilayah Asia Selatan dan Asia yang serbaguna ini memiliki banyak nama yang familiar seperti tala Sulsel, lontara Toraja, jun tal Sumbawa, lonta Min., ental Sd., Jw., Bal., taal Md., dun tal Sas., lontoir Ambon, tua Timor dan Juga manggita, manggitu Sumba. Karena unik dan beanyak berguna, maka tak salah Sulawesi selatan menjadikan B. flabellifer menjadi flora identitasnya. 1 2 3 4 5 6 Lihat Nature Selengkapnya
Klasifikasi Tanaman LontarMorfologi Tanaman Lontar1. Morfologi Batang Tanaman Lontar2. Morfologi Daun Tanaman Lontar3. Morfologi Bunga Tanaman Lontar4. Morfologi Buah Tanaman LontarKesimpulan Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lontar? Lontar atau banyak disebut oleh masyarakat sebagai siwalan merupakan pohon yang banyak tumbuh di daerah kering. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lontar Penyeberan lontar di Indonesia bisa ditemukan di daerah Madura, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Pohon ini merupakan pohon dengan jenis palma atau pinang. Di luar negeri, penyebaran pohon lontar ini ada di Negara Australia, India, Papua Nugini, dan beberapa Negara di Asia Tenggara. Pada beberapa daerah di Indonesia, lontar memiliki julukannya masing-masing. Di daerah Jawa, Sunda dan Bali, nama ental digunakan untuk menyebut lontar atau siwalan. Lalu, di daerah minangkabau, nama siwalan terkenal dengan lonta, di Madura disebut dengan taal, di Ambon dikenal dengan lontoir, serta disebut sebagai jun tal di daerah Sumbawa. Sementara, dalam bahasa Inggris disebut dengan Lontar Palm. Tanaman lontar juga dijuluki sebagai tanaman yang memiliki banyak fungsi. Hampir semua bagian dari pohon lontar bisa untuk dimanfaatkan. Nira lontar bisa dimanfaatkan sebagai minuman yang terkenal dengan nama legen. Daun dari lontar juga bisa dipakai untuk atap rumah atau untuk kerajinana anyaman. Bahkan, tangkai daun lontar juga bisa digunakan untuk kayu bakar atau pagar halaman. Bagian batang dari lontar juga kerap dimanfaatkan sebagai papan dan untuk pembuatan perkakas rumah tangga. Bukan hanya untuk kegiatan sehari-hari, namun penggunaan lontar juga terkenal untuk kesehatan. Buah dari lontar bisa dimanfaatkan sebagai obat kulit, serta akar mudanya dapat digunakan untuk pengobatan sakit yang berhubungan dengan pernapasan. Di daerah Jawa Barat, lontar justru dimanfaatkan sebagai etanol lewat proses penyulingan. Etanol sendiri berguna untuk bahan bakar mesin dan juga untuk keperluan di industri farmasi. Di dearah Jawa Timur, tepatnya di daerah Paciran dan Tuban, ada satu minuman khas yang berasal dari biji lontar atau siwalan yang dipotong kecll-kecil dan dinamakan sebagai es dawet siwalan. Tanaman lontar sebenarnya sudah lama ada di Indonesia dan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sudah diaplikasikan untuk kegiatan sehari-hari. Jika pada zaman sekarang masyarakat menggunakan kertas sebagai media untuk menulis, maka dulu lontar justru dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kertas sehingga digunakan sebagai media surat-menyurat atau malah dokumen kerajaan. Pembahasan mengenai lontar di atas, akan terasa kurang jika tidak mengetahui klasifikasi dari tanaman lontar itu sendiri. Nah, berikut ini akan disajikan sistematika klasifikasi dari tanaman lontar. Kingdom Plantae Divisi Angiospermae Kelas Monokotiledonae Ordo Arealea Famili Palmaceae Genus Borassus Spesies Borassus flabellifer Morfologi Tanaman Lontar Selanjutnya, setelah mengenal klasifikasi tanaman lontar dari mulai kingdom hingga sepesiesnya, morfologi dari tanaman lontar juga akan dikupas mulai dari batang, daun, bunga dan buah. Berikut adalah penjabarannya lebih detail. 1. Morfologi Batang Tanaman Lontar Tanaman lontar memiliki batang tunggal yang kokoh, tegak, lurus, silindris dimana ketinggian dari batang bisa mencapai 15 hingga 40 meter. Untuk diameter dari batangnya sendiri berukuran sekitar 40 sampai 50 cm. Warna dari kulit batangnya adalah hitam dengan aksen urat bergaris kuning. 2. Morfologi Daun Tanaman Lontar Daun dari tanaman lontar berbentuk menyirip ganjil dengan ukurannya yang begitu besar semacam kipas dan berwarna hijau tua. Diameter dari daun adalah 150 cm. Sementara itu, tangkai daun lontar memiliki jumlah dari 30 sampai 40 tangkai, panjangnya sekitar 100 cm serta membentuk bulatan seperti tajuk. 3. Morfologi Bunga Tanaman Lontar Tanaman lontar disebut sebagai tanaman berumah dua atau memiliki dua bunga, yaitu jantan dan betina. Kedua bunga ini terpisah di dua pohon yang berbeda. Pada pohon lontar dengan bunga jantan, bunga tersebut tumbuh di bagian ketiak daun, tidak bertangkai kembar, tunggal, serta memiliki beberapa bulir yang membentuk bulat. Panjang dari bulir-bulir tersebut sebesar 30-60 cm dengan diameter 2-5 cm. Sedangkan, pada pohon dengan bunga betina, bunga tersebut berukuran kecil dan mempunyai pelindung berupa daun yang disebut dengan bractea yang akan menjadi cikal bakal buah. Pada setiap bakal buah, terdapat bakal biji yang jumlahnya tidak sama. Hal ini dikarenakan tergantung pada proses penyerbukan dan pembuahannya. 4. Morfologi Buah Tanaman Lontar Buah dari tanaman lontar mempunyai ukuran kecil dibandingkan dengan buah kelapa dan berbentuk bulat. Berat dari buah lontar biasanya berkisar antara 1,5 kg hingga 2,5 kg. Lalu, diameter buahnya adalah sepanjang 10-20 cm. Kulit dari buah lontar ini berwarna ungu tua dengan aksen kecokelatan atau agak hitam, memiliki serabut, dan tempurung. Pada buah yang masih muda, dagingnya berwarna keputih-putihan, serta rasanya manis, gurih, kenyal, lembut juga berair. Sementara itu, ada buah yang sudah masak atau matang, dagingnya justru bertekstur keras dan berwarna kuning. Oleh karena perbedaan tekstur ini, buah yang muda lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat dibandingkan yang tua. Konsumsi pada buah yang tua biasanya dimasak terlebiih dahulu. Lalu, pada cairan yang berwarna kuning digunakan sebagai campuran untuk pembuatan selai dan kue-kue atau jajanan pasar. Kesimpulan Tanaman lontar merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Palmaceae dengan nama latin Borassus flabellifer. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah-daerah kering. Tanaman lontar banyak digunakan sebagai bahan pembuatan etanol dan juga sebagai bahan pembuatan minuman. Batang tanaman lontar berbentuk silindris dan kulit batang berwarna hitam, daun lontar menyirip ganjil dan bentuknya seperti kipas, bunga lontar tergolong berumah dua atau memiliki dua bunga, buah lontar berbentuk bulat dan lebih kecil jika dibandingkan buah kelapa.
Lontar atau kerap disebut sebagai tanaman siwalan yang banyak ditemui di kawasan beriklim kering tidak terkecuali tersebar di beberapa penjuru tanah air. Bahkan sebutan pohon lontar di setiap daerah berbeda beda. Sejak dahulu tanaman lontar telah dimanfaatkan oleh nenek moyang menjadi aneka kebutuhan harian, dan hingga saat ini masyarakat masih memanfaatkannya dengan baik. Bahkan sejak dahulu tanaman ini dijadikan sebagai media surat menyurat hingga dokumen kerajaan. Kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh serta dapat diolah menjadi aneka kebutuhan harian, membuat petani tertarik membudidayakannya berkat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi. Untuk mengenalnya lebih lanjut, tidak ada ruginya melihat klasifikasi serta morfologi dari tanaman lontar berikut. Klasifikasi Pohon Lontar KingdomPlantaeOrdoArealeaFamilyPalmaceaegenusBorassusSpeciesBorassus FlabelliferDevisiAngiospermaeKelasMonokotildonae Morfologi Pohon Lontar a. Batang Pohon Lontar Tanaman satu ini memiliki morfologi batang tunggal yang tumbuh tegak dan tampak kokoh yang mampu tumbuh hingga mencapai 15 hingga 40 meter. Sedangkan diameter per batangnya bisa mencapai 40 hingga 50 cm. Kulit batang lontar terlihat berwarna hitam yang dilengkapi dengan aksen guratan urat bergaris kuning berhasil memberikan kesan tersendiri. Batangnya yang berwarna indah inilah yang kerap dijadikan sebagai media menulis. b. Bunga Pohon Lontar Tanaman lontar termasuk pohon yang menghasilkan dua bunga yaitu jantan dan betina, dan terbagi dalam dua pohon yang berbeda. Tidak terlalu sulit untuk membedakan keduanya, asalkan mengetahui ciri khusus sang jantan dan betinanya sendiri. Pohon lontar jantan umumnya menghasilkan bunga di bagian ketiak daunnya dan terlihat tidak memiliki tangkai kembar. Bahkan beberapa diantara bulirnya berbentuk bulat dengan panjang mencapai 20 hingga 60 cm dan berdiameter 2 hingga 5 cm. Berbeda halnya dengan tanaman lontar berbunga betina yang justru memiliki ukuran jauh lebih kecil dibandingkan sang jantan, serta terlihat memiliki pelindung berupa daun yang biasa disebut bractea. Bagian bunga inilah yang nantinya akan berubah menjadi cikal bakal buah. Pada setiap cikal bakal buahnya akan terdapat bakal biji dengan jumlah yang bervariasi, sebab jumlah bijinya sendiri dipengaruhi dari proses penyerbukan dan pembuahannya. Alhasil kita tidak dapat memprediksi berapa jumlah biji yang mampu dihasilkannya. Baca Juga Pohon Rasamala – Habitat, Morfologi, & Manfaatnya c. Daun Pohon Lontar Bagian daunnya tidak kalah menarik untuk dilihat karena bentuknya yang tampak menyirip ganjil serta memiliki ukuran cukup besar. Bahkan bentuk daun pohon lontar yang melebar mengingatkan Anda pada kipas berwarna hijau tua. Pasalnya bagian daunnya saja memiliki diameter sekitar 150 cm, yang tentunya sangat besar untuk ukuran daun pada umumnya. Keunikan lainnya terlihat dari jumlah tangkai daunnya yang berjumlah 30 hingga 40 tangkai. Sedangkan panjang daunnya sendiri bisa mencapai 100 cm serta memiliki bentuk bulat bak tajuk. Alhasil tanaman ini pun cukup mudah dikenali bahkan ketika dilihat dari jauh hanya dengan melihat ukuran daunnya yang cukup besar. d. Buah Pohon Lontar Jika dilihat sekilas bentuk buah lontar yang bulat sempurna tampak serupa dengan buah kelapa, namun kedua buah tersebut sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut terlihat dari ukuran buah lontar yang terlihat lebih kecil dengan berat berkisar kg hingga kg. Buah pohon lontar memiliki diameter berkisar 10 hingga 20 cm, dengan kulit buahnya yang berwarna ungu tua serta terdapat akses coklat sedikit kehitaman. Buah tanaman satu ini pun memiliki serabut serta tempurung yang cukup kokoh. Daging buahnya berwarna keputih putihan saat masih muda dan terasa manis, lembut, gurih, namun kenyal dan berair sehingga sangat sedap disantap. Sedangkan daging buahnya yang sudah matang tekturnya cenderung lebih keras dan tampak berwarna kuning. Hanya dilihat dari perbedaan teksturnya saja sudah bisa diketahui bahwa buah lontar yang masih muda sangat menggoda selera untuk dikonsumsi. Buah lontar yang sudah masak umumnya akan dimasak terlebih dahulu sebelum disantap. Khusus untuk cairan kuning pada buah lontar masak umumnya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan selai ataupun beragam jenis jajanan pasar. Rasanya pun semakin nikmat ketika diolah dengan bahan tambahan lainnya. Jasa Tukang Taman Surabaya Manfaat Pohon Lontar Dbalik rasanya yang manis dan menyegarkan, siapa sangka jika buah pohon lontar mampu memberikan segudang manfaat bagi tubuh manusia. Salah satunya yaitu mampu mencegah dehidrasi berkat kandungan airnya yang melimpah dan kaya akan gizi baik. Bahkan kandungan vitamin C pada buahnya dipercaya ampuh menghilangkan stres sekaligus membuat suasana hati menjadi lebih terkendali. Kandungan serat yang terkandung dalam buahnya pun mampu menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mengatasi masalah pencernaan. Sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman lontar untuk memenuhi kebutuhan hariannya mulai dari bagian buahnya maupun kayunya. Dimana bagian buahnya dapat disantap langsung ataupun melalui proses masak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Bahkan masyarakat Jawa Timur atau lebih tepatnya di Pacitan dan Tuban, tanaman satu ini disulap menjadi kuliner lezat yang sayang dilewatkan. Ada pula yang menyatakan jika tanaman ini diolah menjadi kertas ataupun menjadikannya sebagai etanol.
Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar Borassus flabellifer adalah sejenis palma pinang-pinangan yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon Lontar Borassus flabellifer menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Selatan. Pohon ini banyak dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah hingga bunganya yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen nira, difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan sejenis gula merah. Pohon Siwalan Lontar merupakan pohon palma Palmae dan Arecaceae yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai daun mencapai panjang 100 cm. Buah Lontar Siwalan bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras. Pohon Siwalan atau Pohon Lontar dibeberapa daerah disebut juga sebagai ental atau siwalan Sunda, Jawa, dan Bali, lonta Minangkabau, taal Madura, dun tal Saksak, jun tal Sumbawa, tala Sulawesi Selatan, lontara Toraja, lontoir Ambon, manggitu Sumba dan tua Timor. Dalam bahasa inggris disebut sebagai Lontar Palm Pohon Siwalan atau Lontar Borassus flabellifer tumbuh di daerah kering. Pohon ini dapat dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Pohon Siwalan atau Lontar mulai berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup hingga 100 tahun lebih. Pemanfaatan Pohon Siwalan Daun Lontar Borassus flabellifer digunakan sebagai media penulisan naskah lontar dan bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor. Tangkai dan pelepah pohon Siwalan Lontar atau Tal dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat. Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan. Dari karangan bunganya terutama tongkol bunga betina dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar legen. Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen nira juga dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol. Buah Siwalan Buahnya, terutama yang muda, banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan” nungu, bahasa Tamil. Biji siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Tuban. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai. Klasifikasi ilmiah Kerajaan Plantae; Divisi Angiospermae; Kelas Monocotyledoneae; Ordo Arecales; Famili Arecaceae sinonim Palmae; Genus Borassus. Spesies Borassus flabellifer Sumber wikipedia; Gambar wikipedia Baca Juga Tanaman Indonesia Dalam Rekor Muri Kebun Raya Di Indonesia Anggrek Hartinah Anggrek Tien Soeharto Kantong Semar Tanaman Karnivora Pohon Tengkawan Berbuah 7 Tahun Sekali Bunga Jeumpa, Flora Maskot Provinsi Aceh Gerakan One Man One Tree Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di Daftar Catatan Tentang alamendah Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
bagian pohon lontar yang dapat digunakan untuk membuat tikar adalah